Minggu, 10 Oktober 2010

Riwayat hidup sayyidah fatimah Az-zahro binti Rosul Al- mustofa

Pernikahan Nabi Saww dengan Sy.khadijah.

Khadijah dari bani Hasyim adalah wanita terkaya dan terhormat di seluruh Arab. para tokoh pemuda Qurays yang kaya: Abu jahal & Abu sofyan dari Bani Ummayah ikut melamarnya. akan tetapi semua itu di tolak oleh Khadijah.

Sy.Khadijah tertarik akan Akhlak Muhammad yang lebih tampan dari Nabi Yusuf as, Akan tetapi ketampanan Nabi Muhammad Saww, dijaga oleh Alah swt dari mempesonakn para wanita.

Khadijah menyampaikan hasrat hatinya kepada paman Nabi ya itu Abu tholib,& Nabi Muhammad menyetujuinya, maka terjadilah acara pernikahan antara Sy,Khadijah yang kaya dengan Muhammad yang miskin. seteleh pernikahan, Nabi Muhammad di iringi keluarganya memasuki Rumah Khadijah yang seperti istana. Khadijah menyambutnya dengan ramah dan riang sambil berkata: wahai muhammad suamiku.. masuklah..! rumah ini dan semua isinya telah menjadi milikmu dan kauopun telah siapo mengabdi menjadi hanba sahayamu..!

Nabi Muhammad mengagumi Akhlak Khadijah yang ramah tamah dan rendah hati itu, kemudain Nabi berdoa: Ya Allah..! Rakhmatilah Khadijah, karena kerakhmatannya kepada setiap orang..!

ketika hendak melahirkan, para bidan dilarang oleh para peminang yang tertolak untuk membantu Khadijah melahirkan, sehinnga Sy.Khadijah mengeluh kepada suaminya, yang kemudian berdoa.. lalu Allah Swt mendatangkan: siti maryam ibu Isa as, Siti Aisyiyah istri firun yang beriman dan nenolong Nabi Musa As, serta Malaikat untuk menolong Sy.Khadijah dan kemudian lahirlah Sy.Fatimah Az- Zahra As. maka berkumpulah 4 wanita termulia di sisi Allah swt di seluruh alam semesta ini menjadi satu dengan lahirnya Sy.Fatimah Az-Zahra as.

Sy.Khadijah tiada berhasrat lagi untuk berdagang dan seluruh hartanya di hibahkan kepada islam. Khadijah selalu merasa iba, resah dan gelisah akan kelakuan yang tak bermoral dari kaumnya kepada suaminya.

perasaan nelangsa ini semakin jadi dan pada puncaknya, Khadijah tak mampu mempertahankan kesehatannya, lalu berwasiat kepada Fatimah putrinya:

Duahai puteriku Fatimah sayang..!

Engkau telah mengatahui akan kesehatanku yang semakin lama tak dapat kupertahankan, aku selalu mendengar perbuatan aniaya oleh kaumku terhadapa ayahmu, walupun engaku dan ayahmu menutupinya

Demi Allah.. aku tak mampu lagi mendengar cacian, hinaan yang di lontarkan oleh orang orang hina itu, kepada ayahmu yang suci..! dari itu aku mohon kelrelaanmu akan kepergianku nak... !

dan bila ajalku tiba.. mohon sampaikan salam hormatku kepada ayahmu, sampaikan salam sayangku kepada suamiku, sampaikan salam cintaku kepada Nabiku.. salam.. dan salam.. nak... !

Bila di izinkan oleh ayahmu ku mohon..!

agar jasadku dikafani dengan sorban yang selalu digunakan oleh ayahmu itu... !

agar di kubur nanti aku masih merasa selalu bersamanya dan takkan kurasakan sendirian lagi disana... !

Demi Allah.. ! aku tak sanggup berpisah denganmu dan dengan ayahmu nak... !

semoga di akhirat nanti, Allah swt menyatukan kita kembali agar dapat merasakan kebahagiaan hidup yang abadi...Amin...Amin... Yaa RobbalAlamin.. !

Khadijah memegangi tangan suaminya dan tangan puterinya dan mengarahkan pandangan kepada keduanya, sambil tersenyum lalu merapatkan matanya perlahan dan....... Innalillahi wa inna ilaihirojiun.....

Sy.Fatimah menyampaikan wasiat ibunya kepada ayahnya, Mendengar wasiat istrinya dari putrinya Nabi Muhammad Saww menangis dan berkata kepada jasad istrinya: oh... Khadijah istriku sayang... !

Allah swt telah mengetahui akan semua hartamu yang telah kau berikan demi tegaknya islam... !

seluruh imat islam telah ikut menikmatinya... !

semua pakaian yang kukenakan ini darimu... !

Lalu permintaan terakhirmu kepadaku hanyalah sebuah sorban... !

Yaa Allah... ! limpahkanlah Rahmat- Mu kepada Khadijah yang selalu mendukungku, menyenangkan hatiku, dan tak pernah sedikitpun menyakiti dan menyusahkanku... !

melihat Fatiamah... Rosulullah Saww segera menahan kata kata dan tangisannya.. karena tak tega terhadap putrinya yang masih kecil telah mendapat ujian yang amat berat deritanya.

Di atas kubur ibunya, Fatimah sujud menciumi dan mengusap-ngusap tanah di atas kubur itu dan membasahi permukaannya dengan air matanya, lalau terdengarlah suara lirih Fatimah As merintih:

Yaa Ummi..... Yaa Ummi.... Yaa Ummi.... !

Alahamdulillah.... telah kusampaikan wasiatmu dan suamimu telah menunaikannnya.... !

Aku rela akan kepergaianmu, namun Aku terlalu kecil untuk kau tinggalkan... yaa Ummi... !

aku masih belum mampu berpisah denganmu dan berpisah dari kasih sayangmu... !

Yaa Ummi... !

aku berteimakasih akan semua keikhlasanmu yang selalu setia menerimaku di dalam rahimmu

akan jerih payahmu di kala kau mengadungku

akan perjuangan hidup mati disaat melahirkanku

akan setiap air susu yang kau hibahkan kepadaku

akan deritamu di setiap luka di dalam lubuk hatiku

Baktiku kepadamu belum sempat kusampaikan

taatku kepadamu belum sempat kulaksanakan

Belaian apa yang dapat menentramkan jasadmu..?

kebahgian apa yang akan aku berikan selain doa...?

Yaa Umi... ! Mohonkanlah kepada Allah swt: Agar aku mampu mengatasi kegetiran hidup

ini dari kegelisahan akan sirnanya kasih sayang

dari kegoncangan yang selalu menyesakkan

dari kehidupan yang hanpa di ruangan nestapa

dari duka yang berselimut dan berbantal air mata

kemudian Sy.Fatimah memeluk ayahnya dengan isakan yang tersisa, dengan suara parau, lirih berkata:

wahai ayah... !

Mohonkanlah kepada Allah swt agar ibuku terhindar dari segala siksa di dlam kuburnya... !

Rosulullah tersa tercekik, tak tega melihat kenyataan, betapa terpukulnya persaan puterinya,

hingga beliau tak kausa bersuara selain: insya allah... nak... !

kemana saja rosulullah saww pergi selalu membawa fatimah dan di dalam rumah, fatimah di temani oleh Ali bin abin tholib yang usianya beberapa tahun di atas usia fatimah.

ketika sholat pada saat sujud kaum kafir Qurays mencaci dan menghina sambil meletakkan dan membelah isi perut onta di pungu Nabi saww.

Fatimah yang masih kecil membersihkannya tanpa bersuara dan di iringi linangan air matanya.....

Nabi saww: Wahai fatimah puteriku sayang.... !

semua gangguan ini tidak berarti lagi bagiku, bila

di bandingakn dengan kesedihanmu itu, nak.... !

ketahuilah wahai puteriku sayang.... !

setiap tetes air matamu itu, bagiku laksana anak panah yang menghunjam di jantungku ini... !

Ku mohon hapusklanlah air matamu itu nak... !

kemudian Rosul berdoa:

Yaa Ilahi... Yaa Robbi...!

cintailah putriku fatimah dan cintailah siapa saja yang mencintainya...!

dan tegarkanlah aku untuk menghiburnya, sebab sejak kanak hingga akhir hayatnya nanti,

puteriku fatimah ini akan selalu di rundung derita yang tak berkusudahan... !

mendengar penghinaan Bani Ummayyah terhadap Nabi muhammad saww dari Bani Hasyim,

maka paman Nabi yang bernama Abu thalib itu mengumpulkan semua kerabatnya dari Bani Hasyim lengkap dengan pakain perangnya,

di hadapan khalayak ramai , Abu thalib bersuara lantang:

Aku ketua dari bani Hasyim memperingatkan kepada siapa saja yang berani menganggu keponakanku

yang bernama Muhammad..... !

demi tuhan pimilik ka'bah ini... !

Aku nyatakan perang terhadapnya... !

setelah itu sumua suku tidak berani lagi menggangu Muhammad saww, tetapi kini mereka menggunakan anak anak kecil yang banyak jumlahnya agar melempar batu kepada Nabi saww yang hinga luka berdarah.

Fatimah menangis mengadukan hal itu kepada Ali bin Abi Thalib yang juga amasih kecil.

Bila Nabi keluar Rumah, Ali mengikutinya, dan pada saat anak anak suku kafir Quraisy melempari Nabi...

Ali memukuli semua anak anak kecil itu, yang sebaya dengannya, dan anak anak itu kemabali pulang

sambil menangis mengadukan kepada orang tuanya.

dan disinilah awal dendam permusuhan kaum kafir Qurays kepada Ali bin abI Thalib di kemudia hari.

4 komentar: